10 Hadits Sahih Tentang Keluarga Wajib Diketahui - Dalam membina keluarga, banyak hal yang harus kita pelajari mulai dari orang tua, keluarga, teman dan masih banyak lagi. Salah satunya belajar melalui hadits. Setiap hadits memiliki makna yang mendalam tentang kedudukan keluarga dalam Islam. Rasulullah pun mengingatkan kita untuk selalu menjaga silaturahim dengan anggota keluarga. Kita juga dianjurkan untuk memberikan nafkah bagi anggota keluarga.
Allah pun memberikan janji lewat hadits tentang keluarga ini. Rasulullah juga berpesan bahwa jika seseorang memberi satu dinar untuk keluarganya, itu lebih baik daripada kepada seseorang yang miskin dan hamba sahaya. Akan sangat lebih baik lagi kebutuhan keluarga tercukupi lalu berbagi kepada mereka yang membutuhkan. Selain itu, hadist tentang keluarga ini banyak mengandung hikmah yang bisa kita praktikkan untuk keluarga kita. Kali ini, penulis ingin share hadits tentang keluarga yang diambil dari beberapa perawi hadits.
Berikut 10 Hadits Sahih Tentang Keluarga Wajib Diketahui :
Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya dan aku adalah yang paling baik terhadap keluargaku. (H.R. Tirmidzi)
Satu dinar yang kau infakkan di jalan Allah, satu dinar yang kau infakkan pada hamba sahaya, satu dinar yang kau sedekahkan kepada seorang miskin, dan satu dinar yang kau infakkan kepada keluargamu. Yang paling besar pahalanya adalah yang kau infakkan kepada keluargamu. (H.R. Muslim)
Dari Ibnu Umar bahwa Nabi saw. bersabda, “Setiap kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya dan imam adalah pemimpin dan orang laki-laki adalah pemimpin bagi keluarganya dan wanita adalah penanggung jawab atas rumah suami dan anaknya. Dan, setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.” (H.R. Bukhari)
Cukup berdosa orang yang menyia-nyiakan tanggung jawab keluarga. (H.R. Abu Dawud)
Bukanlah dari golongan kami orang yang diperluas rezekinya oleh Allah, lalu kikir dalam menafkahi keluarganya. (H.R. Ad-Dailami)
Dari Abu Mas’ud Badri r.a., Nabi saw. bersabda, “Apabila seorang lelaki memberikan nafkah kepada keluarganya dengan rela, yang demikian itu suatu sedekah baginya.” (H.R. Mutafaq ‘Alaih)
"Barang siapa menjamin untukku satu perkara, aku jamin untuknya empat perkara. Hendaklah dia bersilaturahim (berhubungan baik dengan keluarga dekat) niscaya keluarganya akan mencintainya, diperluas baginya rezekinya, ditambah umurnya, dan Allah memasukkannya ke dalam surga yang dijanjikan-Nya.” (H.R. Ar-Rabii’)
"Jika seorang muslim memberikan nafkah kepada keluarganya karena mencari pahala, hal itu menjadi sedekah baginya.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Apa pun yang engkau berikan berupa nafkah kepada keluargamu, maka engkau diberi pahala hingga sesuai makanan yang engkau masukkan ke mulut istrimu. (H.R. Bukhari dan Muslim)
Barang siapa bekerja keras mencari nafkah untuk keluarganya, itu sama dengan berjuang di jalan Allah Azza wajalla. (H.R. Ahmad)
Berdasarkan pengalaman penulis selami ini semakin kita membuat bahagia istri, anak, orang tua semkain deras rezeki datang. Apapun caranya : mulai dari membelikan pakaian, oleh-oleh sehabis dari perjalanan, membawa jalan-jalan dan sebagainya. Ini juga merupakan salah satu jurus bagi yang ingin rezekinya melimpah tanpa henti.
Islam sangat menjunjung tinggi kedudukan keluarga. Ini terlihat dari hadits-hadits tentang keluarga di atas. Semoga kita bisa meneladani suri teladan dari Rasulullah, lelaki terbaik yang diturunkan Allah untuk menyempurnakan akhlak manusia. Aamiin.
Cheers
BalasHapus! Helpful woman !